Untuk menjadi apa pun, kita membutuhkan kesungguhan untuk menjadi.
Keinginan untuk menjadi - tidak selalu diikuti oleh rencana untuk menjadi; dan rencana untuk menjadi – jarang sekali diikuti oleh tindakan untuk betul-betul menjadi.
Semuanya membutuhkan kesungguhan, memang; tetapi pada banyak pribadi – kesungguhan itu dibentuk dari asap yang mudah berubah bentuk dan menghilang, dan akan muncul lagi – mungkin dengan bentuk yang baru, tetapi dengan cara menghilang yang sama.
Itu sebabnya, bukan hanya kesungguhan dan bukan hanya sembarang kesungguhan – yang menjadi biaya utama yang harus kita bayar untuk mencapai impian-impian kita; tetapi kesungguhan untuk menjadi pribadi yang kualitasnya memungkinkan pencapaian impian-impian kita.
Keberhasilan pribadi yang pertama adalah keberhasilan menjadi pribadi yang utuh.
Mengatakan apa yang akan kita lakukan adalah hal yang termudah dalam hidup kita, dan kita melakukannya hampir di setiap jam waktu sadar kita; tetapi benar-benar melakukan yang telah kita katakan adalah hal yang tidak dapat dilakukan oleh orang-orang biasa.
Keutuhan sebuah pribadi, atau integritas-nya, adalah pembentuk atau pembatal kecemerlangan hidupnya.
Anda yang berpribadi utuh akan memastikan diri melakukan yang telah Anda katakan, dan akan mengatakan yang Anda lakukan. Anda setia kepada keharusan untuk menjadikan diri Anda seorang pribadi yang pantas untuk posisi-posisi kehormatan.
Bukankah Pemilik Langit pun akan meletakkan kita yang utuh pribadinya di tempat-tempat yang mulia?
Integritas adalah kesetiaan kepada yang benar.
Bila seseorang telah mengetahui apa yang harus dilakukannya, tetapi tidak melakukannya - ia telah berlaku tidak benar. Bukan hanya dia berlaku tidak benar sekarang, tetapi dia telah menyalahi dirinya sendiri, dengan memperkecil kesempatan keberhasilan bagi dirinya sendiri di masa yang panjang ke depan.
Bila dia tidak bisa mengalahkan kekuatan untuk menunda yang memberikan perasaan bebas sementara yang palsu itu, dia sebetulnya sedang merancang penyuraman bagi kehidupannya sendiri.
Seandainya dia tidak pernah berjanji untuk menjadi pasangan hidup seia-sekata dengan seorang pribadi lain, dan tidak menghasilkan anak-anak yang bergantung kepada keberhasilannya – dia tidak usah berpihak kepada yang benar.
Seandainya memang ada bakat pada kelahirannya untuk mengabaikan kehidupannya sendiri, dia boleh menjadi pribadi dengan kehidupan se-suram apa pun untuk dirinya sendiri; ... tetapi sekarang dia bertanggung-jawab untuk kebaikan kehidupan orang lain.
Bila dia tidak berlaku yang akan menjadikannya pribadi yang sejahtera dan menyejahterakan, apakah kira-kira yang diinginkannya?
Dan bahkan dia yang merasa gelisah karena membaca hal ini, akan mungkin tetap melakukan hal-hal yang hanya ramah bagi dirinya sekarang – tetapi yang tidak ramah bagi masa depannya.
Lalu, apakah gunanya semua pengetahuan di bawah matahari, bila dia memilih untuk bertindak seperti dia tidak mengetahui apa pun?
Maka, bukan hanya kesungguhan; tetapi kesungguhan untuk menjadi pribadi yang utuh – yang menjadi pembayar biaya utama untuk mencapai impian Anda. (MTsupernote)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar