"Ping..."
Sejak tahun 2009, saya mulai akrab dengan 4 huruf tersebut. Sebuah sapaan yang menjadi satu-satunya ciri khas untuk sebuah smartphone yang bernama blackberry. Awal menggunakannya, bahkan hingga saat ini, BB masih menjadi teman setia untuk saya, bahkan bagi semua orang. Bagaimana tidak, BB menjadikan seseorang dekat dengan dunia online, dan menjadikan seseorang tetap eksis dengan berita-berita terbaru. "Eksis banget, Lu," kata bosnya blackberry (sumber)
Blackkberry, terkadang menjadi barang yang mudah dicaci namun banyak juga dicari. "Kenapa dicaci?" Sinyal yang kerap kali membuat pesan yang terlambat sampai pada teman yang kita tuju, tak jarang membuat seseorang merasa kesal. "Lah, kalau soal sinyal, pinter-pinternya kita mencari provider yang tepat, kan?" Itulah kenapa, dengan berbagai macam iklan provider yang ditawarkan, penting bagi kita untuk mengujinya. Cara mengujinya gampang, ko. Cari iklannya yang ga terlalu lebay. Wkwkwkw *ngarang.
Sekalipun dicaci, sampai saat ini orang-orang masih betah dengan blackberry. Mungkin ga semuanya, tapi saya sendiri masih menggunakannya (loyal banget, deh). Kemudahan-kemudahan dari blackberry dan ragam bentuknya selalu mempesona untuk dilirik. Apalagi kalau sinergi antara provider dan perangkatnya menemukan kecocokan.
Saya ingat ketika pertama kalinya memiliki BB baru, adalah karena berhasil memenangkan challenge dari seorang leader dari bisnis saya. Saat itu, menjadi kesenangan tersendiri karena perangkat tersebut akan sangat mendukung untuk mobilitas saya yang tinggi. Bukan hanya sekedar untuk bisa update status atau twitter, BB membantu saya dalam berkomunikasi lebih luas dengan tim, mem-follow up jaringan dengan push mail, termasuk mengenal teman-teman baru melalui sebuah email (milis) yang akhirnya menjalin silaturahmi dalam sebuah group BB. Tanpa berpikir panjang, saya sinergikan pasangan yang pas untuk BB baru itu dengan XL. Jujur, itulah kali pertama saya megenal BB dan provider yang bernama XL. "Terus, hasilnya seperti apa? Lancar atau lancar banget?" Dengan paket berlangganan 90 ribu/bulan, sejak Mei 2009 hingga Januari 2013 lalu, XL terbukti (bukan hoax) mampu menyampaikan ucapan "Selamat Tahun Baru 2013" saya, di group BB KEB dengan posisi saya yang sedang berada di Pulau Kawe Raja Ampat, melalui fasilitas wi-fi di sana. "Amazing? Bangeeett, lho!"
Kalau bicara suka dan duka blackberry, jujur yaa ada. Tapi anehnya, dan alhamdulillah, selama menggunakan BB dengan sinergi XL, saya minim komplen, baik secara ngedumel maupun marah-marah ke Xl center nya. Malah, karena masih merasa loyal sama BB, sekitar november lalu, saya dihadiahi torch putih oleh suami saya, sementara BB gemini akhirnya dipakai oleh putri saya, Vinka. Itulah kenapa saya katakan, BB tetap dicari meskipun banyak dicaci. "Ngaku..." :)
Tak mau ketinggalan dengan inovasinya, kini blackberry siap meluncurkan produk terbarunya yang bernama BB 10. Perangkat yang ada dalam BB 10 bukan lagi smartphone, tapi sistemnya dengan konsep mobile computing yang disebut-sebut kelak akan menjadi alat komunikasi dan komputasi satu-satunya untuk pengguna yang bisa menggantikan fungsi laptop dan komputer desktop (sumber). "ow ow ow...." *makinpenasaran.
"Akankah saya bertahan menggunakan BB?" Saat ini, iya. Bahkan, kalau ada kesempatan dan rejeki untuk ganti dengan BBZ 10 ini, "kenapa, engga?" Fitur-fitur emoticon dan auto text yang sangat simple digunakan untuk sebuah smartphone BB, selalu mengisi percakapan yang terjalin dengan segala keunikannya. "That's why", orang akan tetap betah berlama-lama dengan BB nya karena membuat obrolan semakin seru. Meskipun pasar sistem lain menjadi pesaing terbesar untuk BB, saya yakin, BB akan tetap diminati. BBBaru dengan XL, pasangan yang "pas."
1 komentar:
hehehe, ini postingan buat lomba ya mbak :)
Posting Komentar